Musim hujan kerap dikaitakan dengan dingin, dan saat dingin tentu ada beberapa penyakit yang muncul, dan salah satunya adalah pilek atau flu. Tidak hanya manusia, ternyata burung pun mengalami penyakit yang sama, yakni pilek, Namun ternyata tidak hanya pilek saja, ada juga penyakit lain yang juga patut diwaspadai yakni serangan Tetelo pada unggas. Penyakit ini biasanya menyerang pada itik, ayam, dan unggas lain seperti burung. Jenis burung yang terkena bisa bermacam seperti burung merpati, burung perktutut, kacer dan juga murai batu.
Nah kesempatan kali ini kita akan coba mengupas tentang cara atau tindakan preventif untuk menjaga supaya murai batu tidak terkena serangan pilek, tetelo dan juga penyakit burung yang lainnya seperti serangan radang pernafasan, yuk kita mulai saja.
Merawat Murai Batu di Musim Hujan Supaya Tetap Sehat
Langkah-langkah antisipasi dini supaya burung murai tidak terkena penyakit saat musim hujan datang, di ambil dari kebiasaan-kebiasaan perawatan burung yang perlu dibenahi saat pergantian musim terjadi. Nah langkah-langkahnya adalah :
1. Mengurangi Menjemur Murai Batu
Ya mau bagaimana lagi, musim hujan kan memang matahari jarang muncul, terlebih di akhir bulan januari seperti ini, sebentar hujan, sebentar panas, hujan lagi, dan panas lagi. Kebanyakan dari pemilik burung murai merasa risih atau ada yang kurang saat mereka tidak menjemur murai kesayangannya. Baca juga : Perawatan Harian Burung Murai Batu.Kalau biasanya Anda menjemur murai batu antara 1-2 jam setiap harinya, tapi perlu diketahui bahwa di habitat alaminya burung murai tidak pernah berjemur diri lebih dari 1 jam, biasanya burung murai hanya berjemur antara 10 hingga 15 menit saja. Jadi alangkah baiknya ketika musim hujan datang kurangi menjemur murai batu kesayangan Anda..
2. Saat Penjemuran, Perhatikan Hembusan Angin.
Musim hujan biasanya hawanya dingin, tapi jika Anda memang ingin menjemur murai, sebaiknya perhatikan hembusan angin. Jika angin yang berhembus cukup kecang, alangkah baiknya jika murai batu hanya di angin-anginkan saja didalam rumah.Caranya cukup sederhana, gantangkan sangar murai didalam rumah (ingat didalam rumah bukan diteras rumah), Bila masih pagi, tak ada salahnya kerodong sangkarnya dibuka, sampai siang juga boleh.
Namun jika malam hari atau sore hari, sebaiknya perhatikan hembusan angin yang masuk kedalam rumah, kalau angin terlalu kencang, sebaiknya kerodong tetap terpasang. Kerodong bisa dibuka sebentar saaat pemberian makan.
3. Perhatikan Intesitas Sinar Matahari
Sinar matahari yang masuk kedalam rumah kita, berbeda-beda intesitasnya, biasanya tergantung dari faktor alam, misalnya ketebalan awan, gerimis atau hujan deras, dan juga faktor lainnya.Kalau di pagi hari Anda melihat matahari bersinar terik secara tiba-tiba, padahal sebelumnya mendung menggelanyut, lalu Anda ingin menjemur murai batu, sebaiknya diawasi, karena bisa saja hujan datang secara tiba-tiba atau hembusan angin yang kencang. Hal ini sering terlewatkan oleh para pecinta murai, karena mengangap matahari akan bersinar sampai sore, padahal di musim hujan cuaca sangat sulit untuk diprediksi.
4. Perlu atau Tidak Memandikan Murai
Memandikan burung kesayangan memang hal yang sering dilakukan oleh para pencinta burung murai, karena dihabitat aslinya memang sebagian burung memiliki kebiasaan mandi. Namun di saat musim penghujan seperti ini, hal ini perlu diwaspadai, atau diperhatikan. Karena sebagian besar, dimusim hujan burung tidak mau mandi.Misalkan ketika dimasukan kedalam karamba dia tidak mau nyemplung, itu adalah isyarat bahwa burung tersebut tidak mau mandi. Nah disini yang perlu Anda perhatikan, saat seperti itu, jangan paksa burung untuk mandi, atau menyemprotkan air supaya dia basah, karena burung tahu kondisi kesehatannya. Jadi ia memanfaatkan nalurinya saat menghadapi musim hujang.
5. Jaga Kebersihan Sangkar
Membersihkan sangar burung murai adalah hal yang mutlak dilakukan untuk menjaga supaya tidak muncul penyakit. Pembersihan yang dimaksud tentunya membersihkan kotoran dari sangkar, jika musim hujan datang, alangkah baiknya jika pembersihan sangakar dilakukan setiap hari.Penyakit yang terdapat di kotoran burung tentu tidak bisa diabaikan seperti tengau, jamur, parasit, cacing, dan juga kutu. Selain pembersihan sangar, hal yang juga perlu diperhatikan adalah pemberian minuman. Minuman sebaiknya diganti sehari dua kali, sedangkan untuk voer, usahakan mengantinya sehari 3 kali. Permaikaian kerodong juga salah satu faktor penting yang lain, usahakan kerodong dicuci minimal seminggu sekali, untuk menghindari kuman penyakit.
6. Pemberian Multivitamin
Mutlivitamin juga hal yang sangat penting, ada yang berpendapat bahwa pemberian mulitivitamin pada burung tidak terlalu penting, kata mereka dihabitat aslinya aja burung tidak makan vitamin tapi tetap sehat-sehat saja.Namun hal yang tidak diperhatikan oleh mereka adalah bahwa di alam liar burung biasanya bisa memenuhi sendiri kebutuhan vitamin mereka dari makanan yang di ambil dari alam. nutrisi tersebut terpenuhi secara alami, dan tidak melibatkan campur tangan manusia. Nah tentu akan sangat berbeda saat kita pelihara mereka dalam sangkar, mereka jadi tidak bisa bebas memenuhi kebutuhan mereka. Dari situlah kita musti memberikan multivitamin yang dibutuhkan oleh burung.
Pemberian multivitamin bisa dilakukan sebanyak 2 hingga 3 kali dalam seminggu, untuk menjaga daya tahan tubuh burung dari cuaca ekstrim yang terjadi dimusim hujan.
Itulah 6 Tips Perawatan Murai Batu di Musim Hujan Supaya Tetap Sehat, Silahkan Anda terapkan 6 tips diatas supaya burung kesayangan Anda terhindar dari penyakit khususnya dimusim hujan. Selamat Mencoba.
0 Response to "6 Tips Perawatan Murai Batu di Musim Hujan Supaya Tetap Sehat"
Posting Komentar